Aku mencintai dia yang mencintaiku. Aku merindukan dia yang merinduku. Dan aku menahannya. Kita dipertemukan untuk saling jatuh cinta, memiliki dalam semunya kebahagian lalu berpisah dalam diam. Aku dan kamu berdampingan diantara sekat tinggi yang tak dapat dihilangkan. Kesalahan terindah, kebenaran terpahit. Bolehkah aku pinjam bahumu untuk terakhir kalinya? Agar aku dapat menumpahkan rasa ini. Jatuh hati padamu bukan kehendakku, namun terjadi begitu saja. Dan apakah kita masih dapat bersama... itu pilihan.
Ada kalanya lebih baik diam dalam merindu. Biarkan alam berbahasa dan menyampaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar